Gatal adalah masalah kulit yang sering dialami oleh banyak orang. Penyebabnya beragam, yaitu bisa karena gigitan serangga, bakteri, virus, kuman, dan jamur. Adapun gejalanya, seperti bentol, bintik merah, bintil, atau iritasi pada kulit.
Hampir semua gejala tersebut kemudian memunculkan rasa gatal. Lalu, apakah gatal gatal bisa menular? Perlu diketahui bahwa ada dua jenis penyakit gatal, yaitu menular dan tidak menular.
Artikel ini akan membahas beberapa jenis penyakit kulit yang bisa menular, alasan gatal-gatal bisa menular, serta bahaya gatal jika tidak segera ditangani.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Apakah Gatal Gatal Bisa Menular?
Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam laman National Library of Medicine, gatal gatal bisa menular dan sangat umum terjadi di masyarakat. Meski demikian, penyebab utama terjadinya penyakit gatal menular belum sepenuhnya dipahami.
Tapi sebelum membahas lebih lanjut tentang gatal menular, kamu perlu paham terlebih dahulu mengenai gatal. Disebutkan dalam laman yang sama bahwa gatal adalah adalah gejala yang sering terjadi pada populasi umum dan penderita penyakit tertentu.
Gatal-gatal itu sendiri umumnya terjadi pada tubuh bagian kulit. Sebab, kulit merupakan bagian terluar yang berfungsi melindungi bagian-bagian tubuh yang lain, seperti tulang, ligamen, dan otot. Tujuan untuk mencegah infeksi dari patogen penyebab penyakit.
Meski demikian, sebagai pelindung tubuh, kulit juga bisa mengalami infeksi. Nah, infeksi pada kulit terbagi menjadi dua jenis, yaitu menular dan tidak menular. Umumnya, infeksi menular terjadi pada penyakit kulit tertentu.
Oleh karenanya, kamu perlu waspada terhadap gatal gatal karena bisa menular.
Baca Juga: Apakah Gatal Gatal Boleh Makan Ayam?
Penyakit Kulit yang Bisa Menular
Mengutip pendapat dr. Sara Elise Wijono, MRes. dalam laman Klikdokter, ada beberapa jenis penyakit menular. Salah satu penyebabnya adalah bakteri, misalnya impetigo. Selain itu, juga bisa karena virus, jamur, dan parasit.
Penyakit menular yang disebabkan karena virus (viral) salah satunya adalah herpes. Nah, sedangkan yang disebabkan oleh jamur umumnya dikarenakan tinea. Sementara itu, apabila penyebabnya adalah parasit maka sering ditemukan pada penyakit scabies atau kudis.
Tahukah kamu mengenai penyakit-penyakit tersebut? Berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai daftar penyakit kulit yang menular, bahkan yang termasuk umum terjadi di Indonesia.
Impetigo
Impetigo adalah penyakit kulit yang terjadi akibat infeksi. Umumnya, penyakit ini menyerang anak-anak usia 2–5 tahun. Melansir laman Siloam Hospitals, gejala impetigo biasanya ditandai dalam bentuk bisul atau luka kemerahan sekitar mulut atau hidung. Bahkan, pada beberapa kasus terjadi pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan dan kaki.
Penyebab utama penyakit kulit menular satu ini adalah infeksi bakteri Streptococcus dan Staphylococcus. Tidak hanya itu, impetigo juga sering dikarenakan masalah kulit yang sudah ada sebelumnya (impetigo sekunder), seperti eksim/dermatitis atopik.
Proses penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita. Selain itu, juga bisa karena penggunaan barang atau pakaian bersama penderita impetigo. Oleh karenanya, kamu perlu meminimalkan kontak langsung dengan para penderita penyakit kulit.
Kutu Air
Kutu air (tinea pedis) adalah infeksi jamur kulit yang biasanya dimulai di sela-sela jari kaki. Menurut laman Mayo Clinic, penyakit kulit ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki karakter kaki mudah berkeringat, terutama ketika menggunakan alas kaki atau sepatu yang terlalu ketat.
Gejala yang umumnya muncul pada penderita kutu air, antara lain gatal-gatal dan bersisik. Kondisi ini bisa menular dari penderita ke orang-orang yang sehat. Proses penyebarannya melalui lantai, handuk, dan pakaian yang terkontaminasi penderita kutu air.
Oleh karenanya, menghindari kontak langsung dengan penderita kutu air akan mengurangi risiko tertular penyakit gatal yang bisa menular.
Kudis
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau mikroskopis, yaitu Sarcoptes scabiei. Tungau jenis ini bisa masuk ke dalam kulit dan hidup di dalamnya. Akibatnya, kulit bisa mengalami infeksi yang menimbulkan gatal, bersisik, dan ruam kemerahan.
Orang yang mengalami penyakit kulit berupa kudis bisa menyebarkannya melalui kontak fisik yang diket. Menurut laman Medical News Today, penyebaran penyakit ini bisa menyerang anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Oleh karenanya, kudis atau yang lebih dikenal dengan scabies termasuk jenis penyakit gatal yang bisa menular.
Kurap
Kurap (tinea corporis) adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur (fungi). Gejalanya seperti timbul ruam merah berbentuk lingkaran dan tebal. Selain itu, kulit yang mengalami ruam juga bersisik dan terdapat lentingan atau lepuhan yang berjajar dan berisi air.
Penyakit kulit yang bisa menular berupa kurap bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan penderitanya. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika antara penderita dengan orang yang sehat saling bertukar barang.
Barang-barang yang dimiliki oleh penderita kurap sangat berisiko terkontaminasi jamur, seperti Epidermophyton, Microsporum, serta Trichophyton. Oleh karenanya, melakukan kontak melalui benda akan meningkatkan risiko penularan penyakit kurap.
Panu
Panu (tinea versicolor) adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia furfur. Jamur ini sering ditemukan pada bagian permukaan kulit yang ditandai dengan bercak pemicu gatal, terutama ketika berkeringat.
Menurut penelitian, beberapa gejala panu antara lain muncul bercak berupa warna yang tidak normal dari warna kulit. Kondisi seperti ini umumnya terjadi pada area kulit yang lembap, seperti lipatan tangan, dada, leher, hingga punggung.
Penyakit kulit ini bisa menular dengan cara bertukar menggunakan barang pribadi, terutama oleh penderita dengan orang yang sehat. Pasalnya, barang-barang yang digunakan oleh penderita kurap umumnya telah terkontaminasi jamur penyebab panu.
Oleh karenanya, dengan menggunakan barang-barang secara bersama akan meningkatkan risiko terinfeksi jamur penyebab panu.
Cacar Air dan Cacar Api
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Gejalanya antara lain lenting dan lepuh berisi air pada seluruh bagian tubuh. Penyakit kulit ini sangat menular, terlebih melalui kontak langsung antara penderita dengan orang yang sehat.
Sama dengan cacar air, penyebab cacar api juga dikarenakan virus varicella zoster. Bedanya, penyakit ini biasanya merupakan lanjutan dari cacar air. Pasalnya, orang yang mengalami cacar air akan mengembangkannya menjadi cacar api.
Penyebabnya ada beberapa hal, antara lain daya tahan tubuh (imun) yang menurun dan virus cacar dalam tubuh yang hidup kembali. Berbagai penyebab ini sangat berpengaruh dalam proses perpindahan penyakit, yaitu dari cacar air menjadi cacar api.
Sebagai penyakit kulit yang sangat menular, kedua jenis cacar ini umumnya diderita oleh mereka yang belum pernah mengalami cacar. Oleh karenanya, risiko penularannya sangat tinggi bagi mereka.
Herpes Simpleks
Herpes simpleks adalah penyakit menular yang faktor penyebabnya adalah virus. Adapun virus yang dimaksud ada dua jenis, yaitu HSV-1 dan HSV-2. Masing-masing virus tersebut bisa memberikan efek yang beragam.
Melansir laman Klikdokter, virus HSV-1 biasanya menyebabkan herpes oral atau mulut. Efeknya adalah luka seperti melepuh di sekitar mulut dan wajah. Adapun virus HSV-2 menjadi penyebab herpes di area kelamin, sehingga sering disebut herpes genital.
Kedua jenis virus tersebut menyebabkan penyakit kulit yang bisa menular. Oleh karenanya, perlu sangat hati-hati, meskipun sasaran penderitanya adalah anak-anak.
Itulah beberapa jenis penyakit kulit yang bisa menular, baik pada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Sebab, penyakit kulit bisa dialami semua kalangan usia. Nah, dengan mengetahui jenisnya maka kamu bisa menghindari bahayanya.
Bahaya Gatal Jika Tidak Ditangani
Setelah tahu jenis-jenis penyakit kulit yang bisa menular, kamu juga harus tahu bahaya gatal jika tidak ditangani. Sebab, penyakit kulit umumnya menimbulkan gatal. Apabila gejala seperti ini tidak ditangani dengan baik maka kondisinya bisa semakin parah.
Melansir laman Mayo Clinic, gatal-gatal pada kulit bisa menyebabkan kulit meradang, kasar, atau memiliki benjolan. Kondisi ini tergantung jenis penyakit kulit yang dialami. Tapi, menggaruk kulit yang gatal secara berulang bisa menyebabkan bahaya.
Laman yang sama menyebutkan bahwa bahaya gatal jika digaruk antara lain menyebabkan timbulnya area tebal pada kulit. Akibatnya memungkinkan kulit mengalami pendarahan atau infeksi akibat patogen.
Apabila kamu mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera diobati. Salah satunya dengan menggunakan Minyak Waji Obat Gatal Terbaik. Minyak balur multifungsi ini dibuat dari 10+ Botanical Essences yang punya banyak manfaat, termasuk membantu meredakan gatal.
Pasalnya, terdapat kandungan tea tree oil, minyak sereh (lemongrass), dan minyak kenanga di dalamnya. Minyak esensial tersebut punya banyak senyawa antibakteri, antiseptik, dan antifungi yang dapat membantu meredakan gejala gatal-gatal di kulit.