Bintik merah setelah demam pada kulit biasanya terjadi pada bayi. Namun, bukan hanya bayi saja. Orang dewasa juga banyak yang mengalami kondisi tersebut. Bagi kamu yang saat ini sedang mengalaminya juga, jangan khawatir! Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah untuk menghilangkan masalah bintik merah yang terjadi setelah demam.
Apa Itu Bintik Merah Setelah Demam?
Bintik merah bisa muncul pada kulit seseorang setelah mengalami demam atau suhu tubuh yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena reaksi kulit sebagai respons terhadap berbagai kondisi medis dan penyakit. Dalam hal ini yaitu kondisi demam yang baru saja dilalui.
Untuk ukuran dan bentuk bintik merah yang terjadi, ini dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Penyebab umumnya sendiri adalah alergi, infeksi, dan bawaan penyakit.
Penyebab Bintik Merah Pada Kulit Bayi Setelah Demam
Bintik merah pada kulit bayi biasanya muncul dan menyebar di area dada, perut, punggung, leher, lengan, kaki hingga wajah.
Dikutip dari healthline.com, jika muncul bintik merah pada kulit bayi setelah demam kemungkinan disebabkan oleh kondisi di bawah ini:
1. Roseola
Roseola merupakan infeksi virus Human Herpesvirus tipe 6 (HHV-6) atau Human Herpesvirus tipe 7 (HHV-7) yang sering menyerang bayi umur 6-24 bulan.
Kondisi ini ditandai dengan demam selama beberapa hari dan disertai gejala ruam atau bintik merah.
2. Flu Singapura
Penyakit flu singapura juga sering disebut dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), merupakan adanya infeksi yang menular oleh virus Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, yaitu jenis virus yang termasuk kelompok Enterovirus.
Penyakit ini biasanya menyerang pada area tangan, kaki, dan bagian mulut. Umumnya anak berusia di bawah 10 tahun lebih rentan mengalami flu singapura.
Beberapa saat setelah anak demam, biasanya muncul bintik-bintik merah di area tangan atau kaki. Selain itu, bisa juga menimbulkan luka atau sariawan di sekitar mulut.
3. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan dari virus campak atau rubeola. Penyakit ini sangat sering menyerang anak-anak dan dapat ditularkan melalui air liur.
Virus campak dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh kapiler pada kulit yang dapat menimbulkan ruam atau bintik merah setelah demam. Hal ini disebabkan karena virus yang masuk ke dalam mulut, hidung, atau mata dapat menginfeksi sel kekebalan dan menyebar ke seluruh tubuh.
Selain menyebabkan demam dan ruam, virus campak juga dapat menyebabkan gejala pilek, lemas, nyeri, diare, hingga kehilangan selera makan.
4. Scarlet Fever
Hampir sama dengan penyakit sebelumnya, penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri Streptococcus grup A menghasilkan racun yang dapat menyebabkan bintik merah.
Bakteri ini dapat menular dari percikan lendir dari saluran pernapasan (respiratory droplets) dan kontak langsung dengan penderitanya. Biasanya dibutuhkan waktu 2-5 hari bagi orang yang terinfeksi untuk merasakan gejalanya.
Selain bintik merah, biasanya banyak juga yang mengalami masalah muncul bintik bintik di tangan seperti biang keringat.
Bintik Merah Setelah Demam Pada Orang Dewasa
Meskipun resikonya tidak sebesar bayi atau anak-anak, namun ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gejala demam dan bintik merah pada kulit orang dewasa. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan infeksi virus dengue yang ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti ke tubuh manusia. Nyamuk ini memiliki ciri-ciri tubuh yang berwarna hitam dengan belang-belang putih dan biasanya meninggalkan jentik-jentiknya pada genangan air.
Setelah manusia tergigit nyamuk Aedes Aegypti, dibutuhkan waktu 4-10 hari untuk merasakan gejalanya. Gejala yang dialami antara lain demam tinggi yang mendadak hingga 38-41 derajat celcius dan bisa bersamaan dengan timbul bintik merah pada kulit.
2. Rubela
Meskipun anak-anak juga berpotensi mengalami rubela, namun seperti dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, rubela lebih banyak menyerang orang dewasa yang belum divaksinasi, atau yang lahir sebelum tahun 1957. Hal ini karena setelah itu, sebagian besar bayi sudah menerima Vaksin MMR.
Rubela, atau yang sering disebut dengan campak Jerman merupakan infeksi yang disebabkan virus dengan genus Rubivirus. Penyakit ini dapat menyebabkan demam dan bintik merah.
Bintik merah atau ruam yang muncul umumnya menyebar dari wajah, lalu kemudian ke seluruh tubuh dan berlangsung sekitar tiga hari. Ini juga menyebabkan rubela juga disebut sebagai campak tiga hari.
3. Alergi
Alergi terhadap sesuatu juga bisa menjadi penyebab kenapa Kamu mengalami bintik merah. Baik itu alergi gatal maupun pemicu alergi lainnya.
Gejala-gejala alergi ini mungkin tidak segera muncul dan bisa memakan waktu hingga 24 jam setelah paparan langsung dengan alergen.
Baca Juga Artikel Lainnya: Bintik Merah Gigitan Nyamuk Tapi Tidak Gatal.
Berapa Lama Bintik Merah Setelah Demam Hilang?
Untuk lama waktu kondisi ini berlangsung mungkin bisa berbeda-beda setiap individu. Ini bisa dipengaruhi oleh penyebab, sistem kekebalan seseorang, dan cara mengatasinya.
Misalnya pada campak, bintik merah setelah demam akan hilang setelah 1-2 minggu. Sedangkan rubela membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu tiga hari hingga satu minggu.
Ketika seseorang mengalami demam dan ruam, sangat penting untuk mencari cara yang tepat untuk mempersingkat gejalanya.
Cara Menghilangkan Bintik Merah Setelah Demam
Perawatan untuk menghilangkan bintik merah tergantung dari penyebabnya. Meskipun gejala ini akan hilang dengan sendirinya, berikut ini cara menghilangkan bintik merah setelah demam secara umum:
1. Hindari Pencetus
Misalnya jika penyebabnya adalah infeksi menular, sebaiknya hindari melakukan kontak langsung dengan penderitanya. Jika penyebabnya adalah alergi, maka hindarilah zat-zat pemicu alergi.
Kemudian, jika disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, sebaiknya jaga kebersihan genangan-genangan air, gunakan kelambu saat tidur, menggunakan krim anti nyamuk, tidak menggantung dan menumpuk baju kotor, dan melakukan fogging secara rutin.
2. Istirahat Cukup
Tidur atau istirahat yang berkualitas dapat memberi kesempatan pada tubuh untuk memulihkan diri dari penyakit dan dapat membuat kondisi tubuh lebih segar setelahnya.
3. Hindari Gesekan
Saat muncul bintik merah, biasanya kulit akan terasa panas dan gatal sehingga muncul perasaan ingin menggaruknya. Namun, kebiasaan ini sebaiknya dihilangkan. Gesekan akan menyebabkan iritasi dan luka terbuka yang justru dapat menyebabkan infeksi serta membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama.
4. Tetap Terhidrasi
Tetap terhidrasi dengan cara mencukupi kebutuhan cairan adalah sesuatu yang penting untuk menjaga kesehatan secara umum. Saat kulit terhidrasi, maka kulit akan berfungsi lebih baik dan dapat mempercepat proses penyembuhannya.
5. Kompres Dingin
Menggunakan kompres dingin dapat meredakan rasa gatal, bengkak, rasa panas dan radang.
Kamu dapat mengaplikasikan es yang dibungkus dengan kain tipis ke area kulit yang berbintik merah selama 15-20 menit. Pastikan untuk tidak menekannya terlalu kuat pada kulit untuk menghindari kemungkinan kerusakan.
6. Mandi Air Hangat
Mandi air hangat dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi ketegangan saat Anda sedang merasa demam. Mandi dengan air hangat juga dapat menghilangkan kotoran pada kulit yang memicu iritasi.
Obat Tradisional untuk Bintik Merah Setelah Demam
Selain melakukan cara di atas, Kamu juga dapat menggunakan bahan herbal atau obat tradisional untuk bintik merah setelah demam. Berikut ini adalah beberapa contoh obat tradisional yang mungkin dapat Kamu coba:
1. Minyak Kelapa
Minyak kelapa mengandung asam lemak aktif yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur. Kandungan tersebut diketahui bermanfaat untuk memberikan kelembaban pada kulit, mengurangi peradangan, membantu penyembuhan luka, mencegah infeksi virus, serta mengurangi bintik merah.
Bukan hanya itu, asam lemak ini juga dikenal dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.
2. Jahe
Jahe memiliki beberapa sifat yang dapat membantu dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan memiliki potensi antivirus.
Jahe juga mengandung senyawa seperti gingerol yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh, yang sering terjadi selama infeksi virus.
3. Cengkeh
Cengkeh merupakan rempah-rempah yang memiliki sifat antivirus dan antibakteri karena senyawa aktifnya, yaitu eugenol. Sifat antivirus dan antibakteri ini yang dapat mengatasi infeksi penyebab bintik merah. Selain itu, cengkeh juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
4. Kayu Manis
Sifat yang terkandung dalam kayu manis seperti antiinflamasi, antibakteri dan antivirus dapat membantu meredakan peradangan kulit dan membantu melawan infeksi pada kulit.
5. Sereh
Sereh memiliki kandungan yang bersifat antibakteri, antijamur, antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melawan infeksi yang mungkin menjadi penyebab bintik merah. Ini membantu menjaga kulit tetap bersih dan terhindar dari infeksi tambahan.
6. Jojoba Oil
Jojoba Oil mengandung vitamin E, vitamin B kompleks, zinc, anti inflamasi, antibakteri, dan antioksidan yang tinggi. Kandungan inilah yang dapat membuat jojoba oil bisa digunakan sebagai pelembap, menyembuhkan luka, mengatasi infeksi, mengobati radang, menangkal nyamuk hingga menghilangkan bintik merah pada kulit.
Bahan-bahan herbal di atas dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Anda bisa mengonsumsinya secara langsung, sebagai campuran masakan, ataupun dioleskan sebagai obat luar.
Untuk Anda yang ingin mengatasi masalah gatal maupun bintik merah pada kulit. Bisa menggunakan Produk kami, Minyak Waji. Minyak Balur Waji memadukan bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, temulawak, sereh, jahe, minyak zaitun, minyak kayu putih, pala, tanamu, jojoba oil, daun cengkeh, dan lainnya.
Minyak Waji memiliki sifat antiinflamasi, antiseptik, antibakteri, dan antivirus yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk bintik merah setelah demam.
Caranya juga sangat mudah, cukup oleskan Minyak Waji secukupnya pada area kulit yang mengalami bintik merah dan biarkan hingga meresap. Kandungan alami minyak ini aman digunakan dan telah terdaftar BPOM serta Halal MUI.