Autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan (imun) menyerang sel-sel sehat dalam tubuh itu sendiri. Penyakit ini akan semakin berkembang karena sistem imun menganggap bahwa sel sehat yang ada merupakan zat asing yang mengancam tubuh.
Kondisi tersebut kemudian memunculkan banyak gejala, salah satunya gangguan kesehatan pada kulit. Gangguan ini kemudian sering memicu gatal-gatal. Akibatnya, timbul keinginan untuk menggaruk yang dapat menyebabkan kondisi semakin parah.
Lalu, bagaimana cara mengatasi keadaan tersebut? Nyatanya, kamu bisa memanfaatkan obat autoimun kulit gatal dan bentol. Artikel ini akan membahas mengenai hal tersebut. Selain itu juga tentang gejala autoimun gatal-gatal dan kulit bentol.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Hubungan Kulit Gatal dengan Autoimun (Psoriasis)?
Kamu perlu memahami jenis-jenis penyakit autoimun terlebih dahulu untuk mengetahui hubungan gatal dengan autoimun. Sebab, tanpa mengetahui jenisnya, kamu akan kesulitan untuk mengetahui hubungannya.
Sebenarnya, ada banyak jenis penyakit autoimun. Melansir laman Siloam Hospitals, diketahui ada 10 jenis yang sering diderita oleh masyarakat secara umum. Berikut uraian secara detail mengenai macam-macam penyakit autoimun.
Psoriasis
Psoriasis adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang sering ditandai dengan penumpukan sel kulit. Penyebabnya adalah pertumbuhan sel kulit dalam tubuh yang sangat cepat, kemudian naik ke permukaan. Akibatnya, kulit tubuh akan menebal dan menumpuk, terutama pada bagian-bagian permukaan.
Ada beberapa jenis penyakit psoriasis, yaitu psoriasis plak, psoriasis gutata, psoriasis inversi, psoriasis pustular, psoriasis eritrodermik, dan psoriasis arthritis. Berbagai jenis penyakit tersebut umumnya ditandai dengan gejala pada kulit, seperti gatal, ruam, kulit bersisik, dan kulit yang timbul.
Penyebabnya bermacam-macam, antara lain infeksi bakteri dan jamur. Oleh karenanya, penderita psoriasis wajib lebih rutin menjaga kebersihan dan kesehatan kulit dibanding yang tidak mengalaminya.
Diabetes
Diabetes adalah penyakit autoimun yang menyerang sel-sel insulin. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin harian. Padahal, fungsi insulin sangatlah penting, yaitu membantu mengontrol kadar gula dalam darah dan mengelola glukosa.
Tubuh yang kekurangan insulin berakibat pada kadar gula dalam darah yang terus menumpuk. Hasilnya, seseorang bisa mengalami diabetes sebagai salah satu penyakit kronis di dunia. Oleh karenanya, kamu perlu mewaspadai penyakit diabetes.
Autoimun Hepatitis
Autoimun hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh imun tubuh yang menyerang sel hati. Kondisi ini bisa terjadi dikarenakan adanya gangguan sistem imun dalam tubuh. Hasilnya, terjadi peradangan pada organ hati yang menyebabkannya menjadi keras (gagal hati).
Celiac Disease
Celiac disease adalah jenis penyakit autoimun yang disebabkan ketidakmampuan tubuh menerima gluten dan zat-zat yang terkandung dalam gandum. Hal ini menjadikan penderita sering disebut mengalami intoleran gluten.
Bagi para penderita autoimun jenis ini, mengonsumsi gluten dalam gandum menyebabkan sistem imun bereaksi. Bentuk reaksi yang dilakukan adalah menyerang usus halus. Akibatnya, tubuh akan kesulitan menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Antibody Syndrome atau Antiphospholipid (APS)
Antibody syndrome atau antiphospholipid adalah penyakit autoimun yang menyerang lapisan pembuluh darah. Hasilnya, tubuh akan mengalami pembekuan darah pada saluran darah, baik pada saluran vena maupun arteri.
Hemolytic Anemia
Hemolytic anemia adalah jenis penyakit autoimun yang bekerja dengan cara menghancurkan sel darah merah dalam tubuh. Kondisi ini akan semakin buruk apabila terjadi secara terus-menerus. Oleh karenanya, penyakit ini perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Guillain-Barre Syndrome (GBS)
Guillain-barre syndrome adalah penyakit autoimun yang menyerang saraf otak dan tulang belakan dengan seluruh saraf otot. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan untuk memberikan perintah. Selain itu, juga dapat menimbulkan kelumpuhan.
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Idiopathic thrombocytopenic purpura adalah jenis autoimun yang kerap menyerang wanita. Kondisi ini menyebabkan pecahnya jaringan pembuluh darah. Hasilnya, muncul berbagai gangguan kesehatan akibat kerusakan pembuluh darah.
Lupus Eritematosus Sistemik
Lupus eritematosus sistemik adalah jenis penyakit autoimun kronis jangka panjang. Kondisi ini akan memengaruhi banyak bagian tubuh. Sebab, imun yang biasanya melindungi tubuh dari infeksi penyakit justru menyerang jaringan tubuh itu sendiri. Oleh karenanya, bagian tubuh yang lain dapat terpengaruh.
Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis adalah autoimun yang terjadi dan menyerang lapisan perlindungan di sekitar saraf. Kondisi tersebut menjadikan kerja otak dan saraf tulang belakang menjadi terganggu. Oleh karenanya, kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas menjadi tidak maksimal.
Itulah beberapa jenis penyakit autoimun yang perlu kamu pahami. Salah satu dari penyakit tersebut ternyata menyebabkan gatal. Nah, adapun penyakit autoimun yang ditandai dengan gejala gatal adalah psoriasis.
Lalu, apa hubungan kulit gatal dengan autoimun (psoriasis)? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu perlu memahami kembali mengenai penyakit psoriasis. Jenis penyakit autoimun ini disebabkan sel kulit yang tumbuh ke permukaan kulit sehingga menebal dan menumpuk di permukaan kulit.
Kondisi tersebut menyebabkan penumpukan kulit maka memicu gatal gatal-gatal. Oleh karenanya, ada hubungan antara kulit gatal dengan autoimun (psoriasis).
Kenapa Kulit Gatal Saat Terkena Psoriasis?
Psoriasis atau penyakit autoimun kulit memang sering dinilai menyebabkan gatal di kulit. Seperti dilansir dalam laman Medical News Today, penyakit ini memang kerap menyebabkan ruam di kulit, bercak bersisik, dan perubahan kulit lainnya.
Tapi, perlu kamu pahami bahwa gatal-gatal itu sendiri merupakan gejala umum psoriasis yang paling mudah diidentifikasi. Lalu, kenapa kulit gatal saat terkena psoriasis?
Masih dalam laman yang sama disebutkan bahwa penderita psoriasis akan mengalami peradangan pada kulit. Secara alami, peradangan ini sebenarnya untuk melindungi tubuh dari patogen penyebab penyakit.
Berbeda dengan penderita psoriasis, peradangan yang terjadi justru sebagai bentuk kesalahan imun dalam melawan peradangan itu sendiri. Hasilnya, sistem imun menjadi terlalu aktif sehingga sel-sel kulit baru lebih cepat dari biasanya.
Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya bercak atau plak berwarna putih atau keperakan. Selain itu, juga memicu gatal yang memicu keinginan untuk menggaruk. Oleh karenanya, kondisi tersebut menjadi alasan kulit gatal saat terkena psoriasis.
Obat Autoimun Kulit Gatal dan Bahan Alami
Secara umum, penyakit autoimun harus ditangani secara medis dengan serius. Tapi, untuk membantu meredakan gejala yang ditimbulkan seperti gatal-gatal, kamu bisa menggunakan obat berbahan alami.
Pasalnya, ada obat autoimun kulit gatal dari bahan alami, yaitu Minyak Waji. Minyak herbal dari bahan alami ini mengandung formula 10+ Botanical Essences sehingga punya banyak manfaat.
Salah satu manfaat unggulan Minyak Waji adalah membantu meredakan gatal di kulit, termasuk akibat psoriasis. Sebab, di dalamnya terdapat kandungan antara lain minyak kelapa, minyak sereh, minyak pohon teh, dan minyak tamanu.
Berbagai kandungan tersebut punya senyawa, seperti antiinflamasi, antibakteri, antijamur, dan antiseptik. Fungsinya dapat membantu meredakan gangguan pada kulit, salah satunya gatal-gatal.
Oleh karena itu, menggunakan Minyak Waji secara rutin dapat membantu melembapkan dan mengurangi peradangan pada kulit. Yuk, dapatkan produk obat autoimun kulit gatal dan bentol sekarang juga melalui website resminya di link official store waji.